Prevalensi Tinggi, 250 Ribu Mahasiswa Jadi Pengguna Narkoba

BERITA–Tingkat prevalensi pengguna narkoba dalam kalangan mahasiswa masih cukup keras. Diperkirakan jumlahnya mencapai 250 ribu orang.
Data mahasiswa yang terpapar narkoba tersebut disampaikan Ketua DPP Asosiasi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) Zainal Arifin. Dia meminta setiap perguruan tinggi giat terlibat jauh didalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba hadapan kampus masing-masing.
’’Kami menggalang kerja setaramembentuk aliansi kampus ceria atas narkoba. Kepedulian kampus diharapkan juga banter,’’ kata Zainal Arifin atas seminar kesehatan nasional Gaya Hidup Sehat maka Produktif Tanpa Narkoba dekat Universitas Tersibak dekat Pondok Cabe, Tangerang Selatan, atas Senin (3/10).
Zainal mengatakan, saat ini jumlah mahasiswa di seluruh Indonesia sekitar 8 juta jiwa. Dari jumlah tercantum, diperkirakan ada 250 ribu mahasiswa nan terpapar narkoba. Baik itu bak pengguna, pengedar, maka lainnya.
Menurut dia, kondisi terkemuka mesti ditangani. Jika tidak, atas berujung tsunami sosial demi masa depan.
Zainal menjelaskan, kerasnya pengguna narkoba berkaitan dengan tatanan sosial. Sebab, 13 persen melalui pengguna narkoba, mengalami kecanduan atau adiksi. Selain itu terus mengalami gangguan kejiwaan selama uripnya.
’’Saya melihat sampai sekarang belum ada penurunan prevalensi narkoba di Indonesia,’’ tutur Zainal Arifin.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini menggulirkan program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan, selanjutnya peredaran suram narkotika (P4GN). Di bumi perguruan tinggi, program P4GN akan diintegrasikan dengan tri dharma perguruan tinggi. Meliputi kelakuan pemmelatih dirian, penelitian, selanjutnya pengabdian kepada masyarakat.
Zainal prihatin beserta kondisi saat ini. Sebab diperkirakan setiap hari tidak kurang mengenai 30 orang menjadi korban peredaran narkoba.
Data ketimbang Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, terjadi peningkatan prevalensi narkoba antara kalangan pelajar dan mahasiswa. Pada 2019 tercatat 1,1 persen langsung naik menjadi 1,38 persen pada 2021. Sedangkan secara global, prevalensi pengguna narkoba pada 2019 tercatat 1,8 persen (3,41 juta jiwa) naik menjadi 1,95 persen (3,66 juta jiwa) pada 2021.
Konselor Adiksi Muda dan Sub Koordinator Rehabilitasi BNN Kota Tangerang Selatan Vinna Tauria menyampaikan, tiga atas seribu pelajar atau mahasiswa menerima bila diberi narkoba. Mereka terus menerima bila digelakrkan narkoba gratis. Serta menerima bisa diminta memberikan atau mendagangkan narkoba ke orang lain.