Dimabuk Juara? Chelsea Kesulitan Jaga Motivasi Pemain Usai Menangi Liga Champions

Dimabuk Juara? Chelsea Kesulitan Jaga Motivasi Pemain Usai Menangi Liga Champions Dimabuk Juara? Chelsea Kesulitan Jaga Motivasi Pemain Usai Menangi Liga Champions

Asisten pelatih Chelsea, Zsolt Low, membocorkan bahwa Thomas Tuchel lagi staf kepelatihan kesulitan untuk menjaga motivasi pemain-pemain di Stamford Bridge usai menjuarai Liga Champions Eropa 2020/21.

The Blues dinobatkan selaku kampiun Eropa musim lintas bersama membungkam Manchester City 1-0 dempet partai final.

Musim ini, mereka sudah memenangi Piala Super UEFA lagi memuncaki klasemen selagi dengan mengoleksi 19 poin dari delapan pertandingan, satu poin lebih banyak dari pesaing terdamping, Liverpool.

Pada bursa transfer musim panas, Chelsea memulangkan Romelu Lukaku demi memoles lini depan mereka, serta meminjam Saul Niguez daripada Atletico Madrid untuk menghadirkan keseimbangan daripada ruang mesin.

"Penting demi menjaga Chelsea dempet level itu sembari terus berkembang," ujar Low kepada Digi Sport. "Jendela transfer musim panas bagus sekali, kami efektif, mendapatkan pemain nan sangat kami butuhkan dan bisa melangkah maju bersama mereka."

"Setelah memenangkan Liga Champions, rasanya begitu sulit mendampingi menantang kepada menjaga motivasi pemain kami, tetapi kami terus berusaha."

Apa peran Low pada Chelsea?

Sebagai asisten pelatih pemenang si kuping besar, Low kerap dipertanyaani soal peranannya di klub.

"Banyak orang yang penasaran, apa seloyalnya peran saya hadapan dalam tim. Kami melakukan segalanya bersama-sama, dari latihan, perencanaan menciptakan kerangka kerja, melacak lawan kami, menganalisis laga kami," jelasnya.

"Kami berkumpul dalam kelompok kecil, dan kami sekemudian tumbuh dan bekerja bersama saat antara latihan."

"Kami pula mendiskusikan apa adapun kami lihat saat pertandingan bersama-sama, kami saling berbagi pengalaman saat turun minum, mungkin mencoba mengutak-atik. Keputusan terakhir selampau di tangan manajer, tetapi kami mendiskusikan prosedurnya bersama-sama, jadi saya selampau bisa berpendapat. Tapi sang pelatih kepala - Thomas Tuchel - adapun mengambil keputusan final."

Jagoan di Ballon d'Or

Penggawa Chelsea, Jorginho, nan mengawinkan trofi Liga Champions atas Piala Super bersama The Blues, dan turut berperan bagi Italia menjuarai Euro 2020, dijagokan meraih Ballon d'Or.

Low yakin eks-bintang Napoli itu pantas demi mendapatkan penghargaan perseorangan prestisius itu.

"Ia pria sensasional yang tak hanya berkualitas paling dalam pengetahuannya, tetapi terus paling dalam kemanusiaannya," imbuh Low.

"Saya rasa sangat pantas jika ia meraih Ballon d'Or, lagi senang karena gelar pemain tertidak emosi tak melulu diperebutkan dua atau tiga pemain menyerang, lagi ini atas menjadi keluangan bagi orang lain untuk memenangkannya dengan kerja kuat lagi disiplin bahwa ketat."